Ikan Arwana Merah (Scleropages formosus) adalah salah satu spesies ikan air tawar paling ikonik dan bernilai tinggi di dunia. Keindahan warna merahnya yang menyala dan bentuk tubuhnya yang elegan menjadikannya primadona di kalangan kolektor ikan hias. Namun, popularitas ini juga membawa ancaman serius bagi kelangsungan hidupnya di alam liar, sehingga Ikan Arwana Merah kini berstatus hewan dilindungi. Upaya konservasi yang ketat sangat diperlukan untuk memastikan spesies endemik Kalimantan ini tidak punah.
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia per tanggal 1 Mei 2025, populasi Ikan Arwana Merah di habitat aslinya terus mengalami tekanan akibat penangkapan liar dan hilangnya habitat. Status hewan dilindungi bagi Ikan Arwana Merah telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Perlindungan hukum ini bertujuan untuk memberantas perdagangan ilegal dan menjaga populasi di alam liar.
Ancaman utama terhadap populasi hewan dilindungi yang cantik ini adalah penangkapan berlebihan untuk memenuhi permintaan pasar ikan hias yang tinggi, baik domestik maupun internasional. Harga jual Ikan Arwana Merah yang fantastis menjadi daya tarik bagi para pemburu liar. Selain itu, degradasi habitat akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan pertambangan juga semakin mempersempit ruang hidup spesies ini di sungai-sungai Kalimantan.
Upaya konservasi Ikan Arwana Merah melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, dan masyarakat lokal. Pengawasan ketat terhadap perdagangan ikan hias dan penegakan hukum bagi pelaku ilegal menjadi salah satu fokus utama. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, berhasil menangkap jaringan perdagangan ilegal Ikan Arwana Merah di Kalimantan Barat dan menyita puluhan ekor ikan siap jual.
Selain penegakan hukum, program budidaya lestari juga didorong sebagai alternatif untuk memenuhi permintaan pasar tanpa mengancam populasi liar. Pemerintah daerah Kalimantan Tengah, misalnya, pada hari Minggu, 4 Mei 2025, memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik budidaya Ikan Arwana Merah yang berkelanjutan.
Keberhasilan konservasi Ikan Arwana Merah sebagai hewan dilindungi yang menjadi kebanggaan Kalimantan ini membutuhkan kerja sama dan kesadaran dari semua pihak. Dengan mendukung budidaya lestari, melaporkan praktik penangkapan liar, dan menjaga kelestarian habitat sungai, kita dapat memastikan bahwa keindahan hewan dilindungi ini tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang dan ekosistem air tawar Kalimantan tetap terjaga.