Membangun generasi emas di masa depan memerlukan perhatian serius terhadap fondasi pendidikan karakter sejak dini, dan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah tahapan krusial dalam proses ini. Pada usia remaja, siswa berada dalam masa pencarian jati diri, sehingga penanaman nilai-nilai luhur menjadi sangat esensial untuk membimbing mereka menuju pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter di SMP bukan sekadar mata pelajaran tambahan, melainkan sebuah pendekatan holistik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan sekolah, dari kegiatan belajar mengajar hingga interaksi sosial sehari-hari.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berulang kali menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai bagian integral dari kurikulum nasional. Misalnya, pada rapat koordinasi kepala sekolah SMP se-Provinsi Jawa Barat yang diadakan di Bandung pada hari Kamis, 15 Februari 2024, disepakati bahwa setiap sekolah harus mengimplementasikan program penguatan karakter yang terstruktur. Salah satu inisiatif yang dicanangkan adalah “Program Teladan Pagi”, di mana setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, siswa secara bergantian memimpin pembacaan nilai-nilai Pancasila dan berdiskusi singkat tentang relevansinya dalam kehidupan. Ini adalah cara praktis untuk memperkuat fondasi pendidikan karakter secara berkelanjutan.
Lebih dari itu, peran guru dalam membentuk fondasi pendidikan karakter tidak bisa dikesampingkan. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi teladan bagi para siswa. Contohnya, di SMPN 1 Sukabumi, Ibu Kartika, seorang guru bimbingan konseling, secara rutin mengadakan sesi konseling kelompok tentang etika digital dan bahaya perundungan siber setiap hari Rabu pukul 10.00 pagi. Ini merupakan upaya konkret untuk membekali siswa dengan karakter yang tangguh dalam menghadapi tantangan era digital. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti kepolisian, juga menjadi penting. Pada Sabtu, 20 April 2024, Aipda Siti dari Polres Sukabumi Kota memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan kenakalan remaja kepada seluruh siswa kelas 8, menegaskan pentingnya fondasi pendidikan karakter untuk mencegah mereka terjerumus pada hal-hal negatif.
Pada akhirnya, keberhasilan membangun generasi emas yang berakhlak mulia dan produktif sangat bergantung pada seberapa kuat fondasi pendidikan karakter yang ditanamkan sejak jenjang SMP. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membentuk masa depan bangsa.