Sekolah Menengah Pertama (SMP) memegang peranan krusial dalam mengembangkan kecerdasan sosial, sebuah keterampilan vital untuk membentuk siswa yang mampu berinteraksi positif dan beradaptasi dalam masyarakat. Lebih dari sekadar nilai akademik, kemampuan memahami dan mengelola hubungan sosial adalah fondasi kesuksesan di masa depan, dan inilah yang diasah di jenjang SMP.
Kecerdasan sosial di SMP melibatkan banyak aspek, termasuk empati, komunikasi efektif, kemampuan bekerja sama, dan resolusi konflik. Di kelas, guru sering menerapkan metode pembelajaran kolaboratif yang mendorong siswa untuk berdiskusi dan menyelesaikan tugas bersama. Misalnya, dalam proyek kelompok IPS yang diberikan setiap dua minggu, siswa harus belajar mendengarkan pendapat teman, menghargai perbedaan, dan mencapai konsensus untuk membentuk siswa yang kooperatif. Ini adalah latihan langsung bagi mereka untuk menavigasi dinamika kelompok.
Selain di dalam kelas, berbagai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) juga menjadi ajang penting untuk membentuk siswa dengan kecerdasan sosial yang tinggi. Klub olahraga, organisasi siswa, atau kelompok seni, menyediakan lingkungan di mana siswa dari berbagai latar belakang dapat berinteraksi, membangun persahabatan, dan belajar tentang kepemimpinan serta tanggung jawab. Contohnya, klub Palang Merah Remaja (PMR) yang mengadakan pertemuan rutin setiap Rabu sore, pukul 15.00 WIB, melatih siswa untuk saling peduli, membantu sesama, dan berkoordinasi dalam tim.
Pihak sekolah, khususnya guru bimbingan konseling (BK), berperan aktif dalam membimbing siswa untuk berinteraksi secara positif. Mereka memberikan edukasi tentang bullying, cyberbullying, dan pentingnya rasa hormat terhadap sesama. Jika ada konflik sosial atau masalah perundungan yang terjadi di sekolah, misalnya yang dilaporkan pada tanggal 7 Maret 2025, pukul 09.00 WIB, guru BK akan melakukan mediasi dan memberikan konseling kepada semua pihak yang terlibat. Dalam beberapa kasus serius, sekolah bahkan dapat berkoordinasi dengan petugas kepolisian dari Unit Pembinaan Masyarakat (Binmas) setempat untuk memberikan penyuluhan tentang etika sosial dan hukum. Dengan fokus pada pengembangan kecerdasan sosial, SMP berupaya membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga cakap dalam bersosialisasi dan berkontribusi positif bagi komunitas mereka.
